{[['']]}
Ken
Carter, seorang penduduk Richmond yg mempunyai bisnis cukup sukes, menerima
tawaran melatih sebuah klub basket sekolah menengah atas. Carter muda pernah
menjadi atlet yg top juga di jamannya, di kota yang sama. Keinginannya untuk
menjadikan klub basket Richmond berjaya lagi, membuatnya menerima tawaran
melatih.
Peraturan yg diterapkan Carter 'sedikit' nyleneh. Dia tidak ingin muridnya sukses di olahraga basket, namun juga mempunyai nilai akademik yg baik. Semula para pemain protes dan membantah habis-habisan, terutama yang keturunan meksiko. Namun, pada akhirnya, setelah masing-masing pemain mengalami situasi yg membuat pikiran mereka jadi (lebih) terbuka, semua pemain kompak dan bersatu padu (secara emosi) dalam kekompakan tim yang mengagumkan serta kepribadian individual yg menawan.
Peraturan yg diterapkan Carter 'sedikit' nyleneh. Dia tidak ingin muridnya sukses di olahraga basket, namun juga mempunyai nilai akademik yg baik. Semula para pemain protes dan membantah habis-habisan, terutama yang keturunan meksiko. Namun, pada akhirnya, setelah masing-masing pemain mengalami situasi yg membuat pikiran mereka jadi (lebih) terbuka, semua pemain kompak dan bersatu padu (secara emosi) dalam kekompakan tim yang mengagumkan serta kepribadian individual yg menawan.
Posting Komentar